Contoh Percakapan 6
Percakapan ini juga dilakukan antara teman seusia.
Hesti: "Neng, dupi ari di kampung Eneng pami HUT Bandung sok aya lomba-lomba tara?" (Neng, kalau di kampungmu saat HUT Bandung ada perlombaan, nggak?)Eneng: "Osok, mung tara sarame dinu sanesna, da nu ngiringanna tara seueuran." (Ada, tapi nggak semeriah di tempat lain, karena pesertanya nggak banyak.)Hesti: "Naha? Teu rarame panginten lomba-lombana?" (Kenapa? Apakah lombanya nggak seru?)Eneng: "Ah da nu ngaramekeun mah pamaenna rek sakumaha teu rame lombana ge, Hes. Panginten teu level ngiringan nu karitu teh." (Yang meramaikan lomba itu adalah pemainnya, mau apa pun lombanya, Hes. Nah mungkin banyak yang merasa nggak level ikut lomba seperti itu.)Hesti: "Muhunnya da pidunya we orang kota mah. Tapi ari saur abdi mah, ngeusi acara HUT Bandung teh mending ku sholawatan sasarengan, maos yasin sasarengan, ngadu'a sasarengan, teras merogramkerun ngarencanakeun Bandung ka hareupna sangkan leuwih alus." (Iya ya, orang kota lebih suka di rumah. Tapi kalau kata aku sih mengisi HUT Bandung lebih baik dengan sholawat bersama, yasinan bersama, berdoa bersama, lalu membuat program rencana untuk Bandung yang lebih baik ke depannya.)Eneng: "Muhun ogenya daripada ku hura-hura teu puguh mah, duit hambur, Allah teu suka, lingkungan bala, alah satuju pisan Hes abdi mah." (Iya juga, daripada perayaan nggak jelas, boros, Allah nggak suka, lingkungan jadi kotor, aku setuju sama kamu, Hes.)
Contoh Percakapan 5
Percakapan ini dilakukan antara teman yang seusia.
Deden: "Geuleuh teuing aing mah ka si Dudung teh!" (Menyebalkan sekali Dudung!)Yuni: "Naha naha naha? Geuning ujug-ujung kitu sih?" (Kenapa, kenapa, kenapa? Kok tiba-tiba begitu, sih?)
Mengenal Bahasa Sunda
Bahasa Sunda adalah bahasa yang digunakan berkomunikasi atau dituturkan oleh orang Sunda, baik yang tinggal di Jawa Barat maupun di luar provinsi tersebut. Dilansir situs Pusat Riset Masyarakat dan Budaya BRIN, bahasa Sunda merupakan salah satu dari total 726 bahasa daerah yang ada di Indonesia. Bahasa Sunda menempati posisi kedua sebagai bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Indonesia, setelah bahasa Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, PMB BRIN mencatat bahwa bahasa Sunda tidak lantas aman dari kepunahan. Angka penutur bahasa Sunda disebut-sebut semakin menurun, terutama di kalangan anak muda karena tidak sepopuler penggunaan bahasa asing.
Peneliti Balai Bahasa Jawa Barat (BBJB) Ade Mulyanah pun mengungkapkan bahwa hanya 40 persen barudak atau anak muda di Jawa Barat yang terbiasa menggunakan bahasa Sunda dalam percakapan sehari-hari pada 2013. Jumlahnya mungkin sudah lebih kecil saat ini.
Mengutip situs Peta Bahasa Kemdikbud, bahasa Sunda dituturkan menggunakan dua macam dialek. Yakni dialek [h] dan dialek non [h].
Dialek [h] adalah penuturan bahasa Sunda yang masih merealisasikan bunyi huruf h pada kosakata. Misalnya hujan, hijau, dan sebagainya. Sedangkan dialek non [h] menghilangkan bunyi huruf h tersebut, menjadi ujan (hujan), ejo (hijau), dan sebagainya. Bunyi huruf h di belakang kosakata juga kerap tidak dibunyikan pada dialek non [h], seperti jau (jauh) dan uta (muntah). Persentase perbedaan penutur dialek [h] dan non [h] diperkirakan mencapai 60 persen.
Sementara menurut Pram dalam buku Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya, dialek bahasa Sunda dibagi menjadi beberapa jenis. Yakni dialek barat atau bahasa Banten, dialek utara, dialek selatan, dialek tengah timur, dialek timur laut, dan dialek tenggara. Banyak masyarakat Sunda di sekitar Ibu Kota Jakarta juga mencampurkan bahasanya dengan bahasa Betawi.
Contoh Percakapan 2
Percakapan ini dilakukan antara kakak laki-laki dengan adik laki-laki.
Eja: "Pang anterkeun aing ka pasar, Den! Motor aing di bengkel heh." (Tolong antar aku ke pasar, Den! Motorku ada di bengkel.)Deden: "Naha can dicokot keneh, A? Geuning lila." (Kenapa belum diambil, Kak? Lamanya.)Eja: "Aing loba kerjaan pisan. Can kacekel eta motor." (Aku sedang banyak sekali pekerjaan. Belum bisa mengurus motor.)Deden: "Nya atuh ke heula. Aing madang heula." (Iya sebentar, aku makan dulu.)
Apa Itu Percakapan Bahasa Sunda?
Percakapan, atau dalam bahasa Sunda disebut paguneman, adalah kegiatan berdialog atau bercerita dua arah. Mengutip Susan Susanti dalam situs www.smktarunabangsa.sch.id, paguneman juga dapat dipahami sebagai kegiatan mengungkapkan perasaan atau pikiran seseorang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam bahasa Sunda, percakapan dibagi menjadi tiga tingkatan tata bahasa. Yakni kasar, loma, dan lemes. Penggunaannya tergantung kepada siapa kita berbicara atau bercakap-cakap.
Kumpulan Kosakata Bahasa Sunda dan Artinya
Berikut daftar kosakata bahasa Sunda, dikutip dari smktarunabangsa.sch.id.
Itulah kumpulan kosakata bahasa Sunda sehari-hari yang bisa kamu gunakan.
21. "Terus aing kudu kitu, terus aing kudu kieu. Hayoh we terus-terus, emang aing tukang parkir."
(Terus gue harus gitu, terus gue harus gini. Terus aja terus-terus, emang gue tukang parkir.)
22. "Hese ari bogoh kanu teu bogoh mah. Siga meuli rokok sabatang ka Indomaret, moal di waro."
(Susah kalo suka sama orang yang gak suka kita. Ibarat beli rokok sebatang ke Indomaret, gak di gubris.)
23. "Ulah waka sombong lamun acan bisa balap motor bari dikonci satang mah."
(Jangan sombong kalau belum bisa balap motor sambil dikunci stang.)
24. "Jaman ayeuna mah ulah percaya kitu wae kana foto profil di media sosial, loba bohongna. Ngan foto KTP nu paling jujur salila ieu."
(Zaman sekarang jangan percaya gitu sama foto profil di media sosial, banyak boongnya. Cuma foto KTP yang paling jujur selama ini.)
25. "Bro, ari sia ngomong teh baleg, bisi ditamasan ku coca-cola geura ku aing."
(Bro, kalau kamu ngomong yang bener, nanti mukamu dicuci pakai coca-cola sama saya.)
26. "Urang bageur ayeuna mah langka siga gas 3 Kg."
(Orang baik sekarang langka, seperti gas LPG 3 Kg.)
27. "Jangjina mah meni kareueut kawas peueut ari buktina pait alabatan batrawali."
(Janjinya saja dulu sangat manis, tapi buktinya pahit seperti bratawali.)
28. "Jadi pamuda ulah sok meok samemeh di pacok."
(Jadi pemuda itu jangan menyerah sebelum bertarung.)
29. "Hatiku bukanlah sangu sesa yang bisa kau remehkan."
(Hatiku bukanlah nasi sisa yang bisa kau remehkan.)
30. "Urang sabar kusabab boga hate. Coba lamun urang boga batu. Geus dibalangkeun batuna kana beungeut sia."
(Aku sabar karena punya hati. Coba kalau aku punya batu. Udah ku tabokin batu itu ke mukamu.)
31. "Babaturan nyaeta manehna anu sok nginjeuman duit bari tara daek dibayar."
(Sahabat adalah dia yang suka meminjamkan uang namun tidak pernah mau dibayar.)
32. "Bobogohan jeung sia mah kalah matak rujad dompet."
(Pacaran sama kamu itu bikin rusak dompet.)
33. "Hareupeun sumuhun dawuh, tukangeun ngomongkeun."
(Kalau di depan iya-iya saja, tapi di belakang suka membicarakan.)
34. "Keur butuh mah lumah lameh, geus jadi mah poho."
(Kalau lagi butuh berperangi baik, kalau sudah tercapai lupa.)
35. "Manuk hiber ku jangjangna jalma hirup ku akalna."
(Gunakan akal dalam melangkah, buat apa Yang Maha Kuasa menciptakan akal kalau tidak digunakan sebagai mestinya.)
SUKABUMIUPDATE.com - Pepeling Sunda untuk anak lelaki diartikan sebagai hikmah atau pepatah tentang mengarungi kehidupannya di masa depan. Pepatah Sunda Kolot Baheula (orang tua zaman dulu) ini menggunakan bahasa Sunda.
Bukan hanya kolot baheula, tetapi orang tua masa kini pun mempunyai kewajiban yang sama, mengingat laki-laki kerap digambarkan sebagai sosok yang akan memegang banyak tanggung jawab hingga dewasa. Ya, lelaki seringkali dituntut sebagai sosok sempurna serta harus selalu terlihat tangguh dan kuat.
Inti pepeling sunda adalah pesan tersirat orang tua sebagai pengingat anak cucunya untuk berbuat benar dan tak berbuat salah. Tujuan pepeling sunda tak lain agar kehidupan berjalan seimbang, selamat dunia dan akhirat.
Baca Juga: Sopir Truk Dicari, Polisi Jelaskan Luka Pemotor Tewas di Jembatan Pamuruyan Sukabumi
Maka dari itu untuk para orang tua yang memiliki anak laki-laki, berikut contoh pepeling atau papatah kolot keur budak lalaki dan artinya, seperti dikutip via sundapedia.com!
- Jalu, kasép jimat awaking! Pék regepkeun ku hidep, bapa rék méré pépéling.
Artinya : Anakku! Dengarkan olehmu, ayah akan memberi nasihat.
- Hirup kudu akur. Boh jeung dulur boh jeung batur, ulah pagiri-giri calik pagirang-girang tampian, teu meunang sirik pidik jail kaniaya ka sasama. Angguran kudu silih talingakeun, silih asah, silih asih, jeung silih asuh.
Artinya : Hidup harus rukun. Baik dengan saudara maupun orang lain, jangan berlomba duduk di tempat paling tinggi mandi paling hulu (berlomba dalam hal rejeki dan kedudukan agar lebih tinggi), tidak boleh iri dan jahil ke sesama. Sebaiknya harus saling perhatikan, saling menjaga, dan mengasihi.
- Jalu! hidep téh anak lalaki, sajaba ti jadi pamingpin keur diri téh bakal mingpin kulawarga. Sing jadi lalaki sajati anu pinuh ku pangarti, luhung ku elmu jembar ku pangabisa, landung kandungan laér aisan, leuleus jeujeur liat tali tur daék nulung kanu butuh nalang kanu susah.
Artinya: Nak! Kamu anak laki-laki, selain jadi pemimpin buat diri sendiri juga akan memimpin keluarga. Jadilah lelaki sejati yang berilmu tinggi, bijaksana, dan suka menolong sesama yang membutuhkan.
- Sing wanian ngan teu meunang wawanianan. Sing hideng ngan ulah hihidenganan. Kudu daék ngéléhan tapi lain harti éléhan.
Artinya: Harus jadi pemberani tapi tak boleh melanggar norma dan aturan. Harus rajin dan tidak boleh sok tahu. Harus mau mengalah tapi bukan berarti kalah.
- Jalu! Indung tunggul rahayu bapa tangkal darajat. Ku bapa jeung ema moal burung diduakeun, sing jadi jalma nu guna pikeun balaréa, agama, katut nagara.
Artinya: Nak! Keselamatan dan kebahagiaan anak tergantung pada ridho ibu dan bapak. Ayah dan ibu akan selalu mendo’akan, semoga jadi orang yang berguna buat orang lain, agama, dan negara.
- Ngan kadé, di mana hidep nanjung, hurung nangtung siang leumpang, luhur kuda gedé dunya, tong adigung adiguna, asa aing uyah kidul.
Artinya: Tapi ingat, kalau kamu sukses, kaya raya serba punya, jangan sombong atau merasa diri lebih unggul dari yang lain.
- Poma ka indung ulah culangung. Komo deui ari nepika ngababukeun mah, teu meunang pisan. Ku bapa kanyahoan pisan, kanyaahna ema ka hidep téh leuwih ti naon. Dinangna dinéngné, kawas nanggeuy endog kokonéngna.
Artinya: Jangan sekali-kali congkak pada ibumu. Apalagi sampai menjadikannya babu, sangat tidak boleh. Ayah sangat tahu, kasih sayang ibu ke kamu melebihi apa pun. Sangat dijaga dengan hati-hati.
Baca Juga: Richard Eliezer Divonis 1 Tahun 6 Bulan Atas Kasus Pembunuhan Brigadir J
- Ceuk paribasana belaan dug hulu pet nyawa bakating ku sieun hidep sangsara jeung tunggara. Teu sirikna unggal peuting jumerit muntang tulung ka Nu Maha Agung sangkan hidep jadi jalma anu mangpaat, luhur harkat gedé darajat.
Artinya: Banting tulang karena takut kamu sengsara. Tiap malam menjerit pada Tuhan Yang Maha Besar agar kamu jadi orang yang bermanfaat dan tinggi derajat.
- Peupeuriheun bapa bodo, atuh hidep mah ulah. Sabab geuning hirup bodo jeung sangsara téh kieu karasana jang!
Artinya: Jangan jadi orang bodoh seperti ayah. Sebab ternyata hidup jadi orang bodoh dan sengsara itu begini rasanya (menyakitkan) nak!
- Ku ema jeung bapa hidep sok rajeun digeunggeureuhkeun lain geuluh lain ngewa, ngan bakating ku deudeuh sangkan anak teu tijalikeuh. Remen dicarékan téh lain bosen miara tapi sangkan hidep teu carékeun.
Artinya: Oleh ibu dan ayah kamu sesekali dimarahi bukan benci, tetapi karena sangat sayang agar kamu tidak salah langkah. Sering dimarahi bukan bosan mengurus tapi agar kamu tidak dimarahi orang lain.
- Keur leutik hidep lucu taya nu nuruban. Bapa peupeujeuh, beuki gedé téh kudu beuki soleh lain beuki salah. Beuki luhur sakola téh sing beuki nyakola.
Artinya: Waktu kecil kamu sangat lucu. Bapak berpesan, semakin dewasa harus semakin sholeh jangan semakin salah. Semakin tinggi sekolah harus semakin berpendidikan.
- Tingkah polah sing merenah, nyieun tindakan kudu dibeuweung diutahkeun, ulah gereges gedebug getas harupateun.
Artinya: Perilaku harus benar, berbuat harus dipikirkan matang-matang, jangan tergesa-gesa.
- Urang sing bisa ngarumasakeun manéh, hirup batan sakieu. Lieuk euweuh ragap taya. Ngan sanajan lubak libuk loba harta bru di juru bro di panto ngalayah di tengah imah ogé tong poho kana purwadaksi. Sing inget, yén sajaba ti bakal bilatungan téh manusa mah bakal balitungan.
Artinya: Kita harus tahu diri, hidup begini adanya. Serba terbatas. Tetapi meski pun punya banyak harta jangan lupa diri. Ingatlah, selain jasadnya akan dimakan belatung, manusia itu akan amalnya akan dipertanggungjawabkan.
- Hidep salawasna kudu éling ka Pangéran anu ngusik malikkeun urang.
Artinya: Kamu harus selalu ingat pada Tuhan yang mengurus hidup kita.
Sumber: sundapedia.com
Papatah Sunda buhun adalah peribahasa dalam bahasa Sunda dari orang Sunda zaman dahulu. Babasan dan paribasa Sunda juga disebut sebagai produk budaya buhun.
Biasanya, papatah ini mengandung makna nasihat tentang kehidupan. Kemudian disampaikan melalui kiasan ataupun ungkapan secara turun temurun.
Simak beberapa contoh papatah Sunda buhun keur kahirupan di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu tadi beberapa contoh papatah Sunda buhun tentang kehidupan. Semoga dengan memahami makna pepatah Sunda tersebut, membuat hidup kita semakin lebih baik.
21. "Jalmi tiasa suksés, margi gaduh seuéur cara. Sedéngkeun jalmi anu gagal, margi anjeunna gaduh seuéur téuing alésan."
(Orang bisa sukses karena punya banyak cara. Sedangkan orang yang gagal karena dia punya banyak sekali alasan.)
22. "Teu aya istilah cinta buta, aya ge jalma eta sorangan nu ngabutakeun diri."
(Tidak ada istilah cinta buta, yang ada orang itu sendiri yang membutakan dirinya)
23. "Sateuacan masihan nasehat dina cariosan salira, pasihan maranehanana nasehat ku sikep salira."
(Sebelum memberi nasihat dengan ucapanmu, berilah mereka nasihat oleh sikapmu)
24. "Napsu nyaeta hiji perkawis anu mipiboga sipat samentara nu lewih langkung direseupan, tibatan perkawis-perkawis anu langgeng."
(Nafsu adalah suatu hal yang bersifat sementara yang lebih dulu disukai daripada hal-hal yang abadi)
25. "Urang miskin lain sabot teu ngagaduhan harta, nanging sabot urang atos kaleungitan mikacinta tina keluargi."
(Orang miskin bukanlah ketika tak mempunyai harta, tetapi ketika kita telah kehilangan cinta dari keluarga)
26. "Kudu bageur pikeun diri anjeun, kulawarga, sareng sadaya mahluk sasama anjeun."
(Bersikap baiklah untuk diri sendiri, keluarga, dan semua sesama makhluk hidup)
27. "Paradaban sareng elmu sami pentingna pikeun ngudag kahirupan dunya."
(Adab maupun ilmu sama pentingnya untuk mengejar kehidupan dunia)
28. "Gagalna mangrupikeun konci pikeun kasuksésan sareng unggal kasalahanna ngajarkeun urang pangaweruh."
(Kegagalan adalah kunci kesuksesan. Setiap kesalahan mengajarkan kita ilmu)
29. "Sakali salira nyarios henteu tiasa. Mangka, didinya oge salira kaleungitan kasempetan kanggo tiasa."
(Sekali kamu katakan tidak bisa. Maka di sana juga kamu kehilangan kesempatan untuk bisa)
30. "Lamun salira mikahayang hiji perkawis anu teu acan kantos salira mipiboga, mangka salira kedah ngalakukeun hiji perkawis, anu teu acan kantos salira pigawean."
(Jika Anda menginginkan sesuatu yang belum pernah Anda miliki, maka Anda harus melakukan sesuatu hal yang belum pernah Anda kerjakan)
Berbagai kosakata bahasa Sunda yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dapat dipelajari untuk memperluas pengetahuan linguistik dan melestarikan warisan budaya.
Bahasa Sunda adalah salah satu bahasa ibu yang paling banyak digunakan di Indonesia.
Seperti namanya, ini adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Sunda, di bagian barat pulau Jawa.
Mau tahu sejarah hingga kosakata Bahasa Sunda? Yuk simak Moms!
Baca juga: Pengertian Cerkak Bahasa Jawa, Struktur, hingga Contohnya
Foto: Sejarah Bahasa Sunda (Orami Photo Stock)
Bahasa Sunda awalnya diciptakan dan digunakan oleh orang Sunda Dalam untuk berkomunikasi.
Kapan tepatnya bahasa ini tercipta tidak diketahui secara pasti.
Namun, ada bukti peninggalan prasasti yang menunjukkan bahwa bahasa ini mulai digunakan sejak abad ke-14.
Prasasti tersebut ditemukan di Kawali, Ciamis.
Diperkirakan dibuat pada masa pemerintahan Prabu Niskala Wastukancana (1397-1475).
Dari prasasti tersebut, dapat dipastikan bahwa Bahasa Sunda telah digunakan jauh sebelum masa itu.
Meski hanya bentuk lisan pada awalnya.
Kosakata Bahasa Sunda dipengaruhi oleh struktur Bahasa Sansekerta dari India, pada masa itu.
Lalu, setelah kekuasaan Islam di Cirebon dan Banten sejak akhir abad ke-16, ditemukan bukti masuknya kosakata Bahasa Arab ke Bahasa Sunda.
Dalam bentuk naskah, terdapat 4 kata yang berasal dari Bahasa Arab, yaitu duniya, niyat, selam (Islam), dan tinja (istinja).
Selain itu, kata-kata seperti masjid, salat, magrib, abdi, dan saum, juga telah diserap dan digunakan oleh orang Sunda.
Selain dari luar, Bahasa Sunda juga mendapat pengaruh dari Bahasa Jawa. Sebagai dampak pengaruh Mataram pada abad ke-17 dan ke-19.
Lalu, pada akhir abad ke-19 mulai masuk pengaruh Bahasa Belanda dalam kosakata maupun ejaan.
Awalnya Bahasa Sunda ditulis menggunakan aksara Sunda, tapi mulai ditulis dengan Latin, imbas dibukanya sekolah-sekolah bagi rakyat pribumi oleh pemerintah.
Baca Juga: Nasehat Bahasa Jawa tentang Kehidupan, Makna Mendalam!
Contoh Percakapan 7
Ucup: "Kunaon kamari teu sakola, Jun?" (Kenapa kemarin kamu nggak masuk sekolah, Jun?)Jujun: "Kamari kuring teh nyeri beuteung euy." (Kemarin aku sakit perut.)Ucup: "Nyeri beuteung pedang kunaon? Tambarakan teung atuda Jujun mah." (Sakit perut kenapa? Sembarangan banget sih kamu, Jun.)Jujun: "Ah teu pira jajan baso tuluy nginum cai es kamari teh." (Kemarin cuma jajan bakso terus mimum es.)Ucup: "Meureun lada teuing basona nya? Jaba deuih ayeuna teh keur usum ngijih." (Sepertinya baksonya terlalu pedas, ya? Ditambah sekarang lagi musim hujan.)Jujun: "Enya puguh lada teuing basona." (Iya nih, sepertinya baksonya terlalu pedas.)
Contoh Percakapan 8
Percakapan ini dilakukan antara orang dewasa dalam kesempatan resmi.
Moderator: "Kumaha numutkeun pangemut Kang Ujang patali sareng rencana urang bade ngawangun tempat wisata tea?" (Bagaimana menurut Kang Ujang terkait rencana kita mau bikin tempat wisata di kampung kita?)Ujang: "Hatur nuhun tos maparin waktos. Pangemut sim kuring mah kalintang sae na kumargi tiasa ningkatkeun kagiatan pamuda di lembur urang." (Terima kasih atas waktunya. Menurut saya sangat bagus karena bisa meningkatkan pendapatan pemuda di kampung kita.)Moderator: "Dupi saur Kang Asep kumaha, satuju atanapi henteu?" (Kalau menurut Kang Asep bagaimana, apakah setuju atau tidak?)Asep: "Haturnuhun tos dipasihan waktos kanggo ngiring sasangem. Abdi oge panuju mung kedah diemutkeun deui waragadna moal cekap ku sakedik. Bade ti mana milarian biayana da upami ngandelkeun iuran warga mah tos jelas bakal lami ka ngawujud." (Terima kasih telah diberi kesempatan berbicara. Saya juga setuju tapi harus dipikirkan biayanya pasti besar. Dari mana biaya sebesar itu karena jika mengandalkan iuran warga saja jelas akan lama terwujud.)
Contoh Percakapan 1
Percakapan ini dilakukan dengan teman.
Hera: "Yayu atos ngerjakeun PR Basa Sunda teu acan?" (Yayu sudah mengerjakan PR Bahasa Sunda, belum?)Yayu: "Atos. Ari Hera atos teu acan?" (Sudah. Hera sendiri sudah, belum?)Hera: "Teu acan abdi mah hilap." (Belum, aku lupa.)Yayu: "Kumaha weh, ke Ibu Guru bendu gera." (Gimana dong, nanti Ibu Guru marah, lagi.)Hera: "Muhun wios we diseukseukan oge dan rumaos teu acan ngerjakeun." (Ya sudah nggak apa-apa dimarahin juga, karena memang aku salah belum mengerjakan.)Yayu: "Enjing mah kerja kelompok sareng abdi gera ngambeh teu hilap deui." (Besok-besok kerja kelompok denganku supaya nggak lupa lagi.)Hera: "Muhun hayu." (Iya, ayo siap.)
Contoh Percakapan 9
Percakapan ini dilakukan antara kakek dan cucunya.
Dudung: "Ki, didieu mah sabudeureun bumi teh meni seueur tatangkalan. Malah itu di buruan oge meni seueur pepelakan, Ki." (Ki, di lingkungan sekitar rumah banyak pepohonan. Itu juga di halaman rumah banyak tanaman, Ki.)Aki: "His, geus kitu kuduna, Cu. Urang kudu milu ngarawat lingkungan sabudereun. Mikanyaah tutuwuhan jeung sasatoan. Sabab, tutuwuhan jeung sasatoan teh kalintang mangpaatna pikeun urang." (Memang sudah seharusnya, Cu. Kita harus ikut merawat lingkungan dan sekitarnya. Merawat tumbuhan dan hewan. Karena tumbuhan dan hewan banyak manfaatnya untuk kita.)Dudung: "Naon wae mangpaatna, Ki?" (Apa saja manfaatnya, Ki?)Aki: "Hawa didieu karasa ku hidep sakieu segerna. Eta teh lantaran di sabudeureun urang loba tutuwuhan. Hidep oge di dieu bisa ngadahan bungbuahan, kari ngala tina tangkalna. Rupa-rupa sayuran kari ngala." (Udara yang kita hirup jadi terasa segar. Itu karena di sekitar kita banyak tumbuhan. Kamu juga bisa makan buah-buahan yang langsung dipetik dari pohonnya. Macam-macam sayuran juga tinggal petik.)